Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kemkominfo, Alexander Sabar, menegaskan pemblokiran bukan kebijakan impulsif.
Timnya telah mengirim 5 surat peringatan sejak Maret 2025 ke pengelola Archive.org di AS, meminta pembersihan konten ilegal. Namun, respons dinilai tidak memadai:
- Temuan Konten Bermasalah: 2.348 halaman judol dan 1.902 konten pornografi terdeteksi di subdomain Archive.org, melanggar UU ITE.
- Pelanggaran Hak Cipta: Buku dan film lokal diunggah tanpa izin, merugikan kreator Indonesia.
- Skala Global: China, Rusia, dan Turki juga pernah memblokir situs ini dengan alasan serupa.
“Kami menghargai nilai sejarahnya, tapi tidak bisa jadi tameng untuk pembiaran pelanggaran,” tegas Alexander Sabar.
Dampak Langsung: Riset Terhambat dan Reaksi Publik
Pemblokiran (26-30 Mei 2025) langsung berdampak luas:
- Akademisi kehilangan akses ke arsip jurnal langka dan data sejarah digital, termasuk rekaman perubahan situs pemerintah Indonesia.
- Konten Kreator kesulitan verifikasi materi historis, seperti tangkapan layar situs yang telah dihapus.
- Protes Online: SAFEnet menyebut ini “pola otoriter digital” yang langgar hak akses informasi.
Dilema Arsip Global vs. Kedaulatan Digital
Internet Archive (didirikan 1996) adalah perpustakaan digital terbesar dunia dengan fungsi kritis:
- Wayback Machine menyimpan 725 miliar versi lama situs web, termasuk dokumen pemerintah yang dihapus.
- Nirlaba: Platform ini mengarsipkan buku, film, dan perangkat lunak domain publik secara gratis.
Namun, model “pengarsipan terbuka” ini rentan disusupi konten ilegal. Faktanya, 0,003% kontennya terdeteksi judol/porno, tetapi algoritma moderasi dinilai lemah.
Solusi Kolaboratif Pemblokiran Archive.org
Kemkominfo menawarkan kompromi dengan pemblokiran bersifat sementara dan akan dicabut jika Archive.org berkoordinasi dan dialog teknis diusulkan untuk sistem filter konten spesifik Indonesia.
Ahli digital dari SAFEnet, Yohanes Wahyu, mengingatkan: “Pemblokiran total seperti mematikan oksigen internet. Seharusnya ada mekanisme whitelisting untuk konten edukatif”.